Selasa, 25 September 2012

Sabar adalah Energi, Percaya adalah Kunci

Lama, lama sekali saya meninggalkan blog ini. Rasa rindu menulis pun hadir kembali. Ketika hati ini gundah, gelisah, menunggu banyak keajaiban yang datang dari Allah. Ya, memang saat ini adalah saat menunggu. Ketika kusadari ini adalah tahun ke-empatku sebagai mahasiswi, maka yang kutunggu adalah di lab manakah akan kulimpahkan kemampuanku untuk meyakinkan banyak orang bahwa aku telah layak menjadi sarjana. Ketika kusadari telah satu tahun aku mengajukan "proposal", maka yang kutunggu adalah "ACC" dan "follow-up" dari "proposal" itu. Ketika kusadari telah banyak informasi yang mengacaukan pikiranku tentang aqidahku, maka yang kutunggu adalah pertolongan dari Allah. Akan kemanakah negeri ini? Adakah aku dapat menggantikan pemimpin yang benar lagi kuat? Dan lain sebagainya. 

Resah, resah yang belum berujung ini (karena kuyakin ada jawaban yang akan menghilangkan resahku), seringkali mengacaukan pikiranku. Sabar, suatu kata sifat yang diwujudkan dengan suatu pekerjaan yang abstrak. Sabar, sabar adalah jawaban dalam setiap keresahan. Sabar, itu datang pada hati-hati yang suci. Sabar, datangnya juga dari Yang Maha Suci. Aku inginkan sabar, dan aku mencari jalan untuk menjadi sabar. Kadangkala aku merasa sabar. Namun kata orang, sabar itu ada batasnya. Namun yang kurasa, sabar ternyata bukanlah kata sifat, melainkan kata kerja. Sabar itu dapat dilakukan, bukan hanya diam, mengelus dada, beristighfar, kemudian menarik selimut sembari berkata, "Sabaaar.. sabar..". Sabar diwujudkan dengan ikhtiar! Bertanya, kemudian bertanya lagi. Mencari dan kemudian mencari. Dan serahkan pada Yang Maha Kuasa. Percaya adalah kunci, dan sabar adalah energi untuk menghadapi setiap pintu-pintu masalah. Masalah adalah masalah jika kita hanya diam, namun masalah adalah nikmat dan suatu jalan baru menuju impian jika kita sabar dan percaya.
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (Q.S.Al-Baqarah : 153)