Selasa, 15 Februari 2011

Mimpi Buruk

Hari ini adalah hari pertamaku semester 4. Senin, 7 Februari 2011. Pagi ini aku bangun jauh lebih pagi dari biasanya. Tapi akhirnya tidur lagi, hehe. Mimpi dalam tidur singkatku itu aku melihat kejadian yang tidak mengenakkan. Kematian yang tragis, penyiksaan, ketidak adilan, dan keanehan. Aku bermimpi seakan-akan aku yang membuat skenarionya. “Pada suatu hari  di suatu jalan yang ditutup dengan police line. Aku pun menghampirinya. Jalan itu penuh dengan darah, dan di pinggir jalan aku menemukan beberapa kerdus putih. Dengan iseng aku buka kerdus itu, ternyata isinya adalah organ-organ manusia. Ginjal, hati, dan semuanya dengan bentuk sudah teriris-iris. Kemudian aku dibawa ke masa lalunya organ-organ itu. Itu adalah satu hari sebelumnya. Aku tak ingat, apakah itu pagi, siang, atau malam. Orang itu laki-laki dengan paras yang baik, anggaplah namanya George. Dia berniat mengajak kekasihnya jalan-jalan, kemudian dia ke rumah kekasihnya, anggaplah namanya Ellen. Namun ternyata Ellen tidak di rumah, melainkan sedang ke rumah sakit. Sehingga George pun pergi ke rumah sakit untuk menemui Ellen. Sesampainya di rumah sakit, ternyata Ellen tidak sendirian. Beliau ditemani satu wanita dan satu pria yang seumur dengan George dan Ellen. Aku tak yakin mereka siapanya Ellen, tapi George memanggilnya dengan akrab. Anggaplah wanita itu namanya Alice, dan pria itu namanya John. Aku juga tidak yakin apakah John dan Alice memiliki hubungan khusus. Pada akhirnya George bersama dengan Ellen dan Lisa meninggalkan rumah sakit dalam mobil yang sama, sedangkan John mengendarai mobil sendirian. Kemudian George memberhentikan mobilnya di suatu jalan yang sangat sepi, sehingga John juga turut memberhentikan mobilnya. George keluar dari mobil, lalu menceritakan sesuatu pada mereka semua. Aku tak yakin apa yang dibicarakan oleh George, namun George tersenyum, begitu pula dengan yang lainnya. Setelah beberapa lama George bercerita sampai dia tidak sadar apa yang terjadi di situ. Aku juga tak mengerti, apakah kawasan itu terlarang atau bagaimana. Ada suara gemuruh dari kejauhan, kemungkinan suara mobil dan motor. Alice mengajak Ellen masuk ke dalam mobil John, kemudian John pun mengendarai mobilnya menjauh dari kawasan itu sedang George masih asyik dengan ceritanya. Ketika menyadari bahwa mereka telah pergi, dia pun bergegas menuju mobilnya. Namun dari sisi lain ada wanita dan lelaki yang keluar dari mobil dengan penampilan yang tidak biasa. Yang lelaki seperti penyihir, sedang yang wanita memakai kacamata, seperti android. Belum sempat George membuka pintu mobilnya, dengan cepat  wanita itu memukul George, George pun melawan dengan kekuatan seadanya. Mungkin George adalah buron bagi kelompok itu, entahlah, aku pun masih tak mengerti. Wanita itu pun mengeluarkan pistol, kemudian George membuka pintu mobilnya, namun kalah gesit, belum sempat dia masuk mobil, dia sudah kena serangan lagi dari wanita itu. Aku pikir wanita itu memang bukan manusia. Saat George lengah, lelaki dengan jubah hitam seperti penyihir itu pun mengeluarkan senjata tajam, aku tak yakin apakah itu belati atau pedang, namun sepertinya itulah yang melukai George.”
Aku pun langsung bergegas bangun dan duduk. Aduh, memimpikan orang yang dibunuh dengan cerita tragis dan tidak jelas itu sangat tidak indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar